Selangkah Menuju Garis Finish

Akhirnya, satu proyek “warisan” sekaligus proyek “mimpi buruk yang menjadi kenyataan” sudah memasuki tahap akhir pengetesan. Walaupun status proyeknya belum “closed”, tapi setidaknya tinggal beberapa langkah lagi menuju kesana. Eureka!!

 

Kenapa gw sebut proyek “warisan” dan kenapa pula mimpi buruk menjadi kenyataan? Kalau boleh sedikit curhat, dahulu kala ada seorang senior yang pinter, rajin dan kerjaan yang dipegang sepertinya sangat banyak. Setelah dia pindah, otomatis kerjaan yang dipegang diwariskan ke para juniornya. Gw kebagian beberapa pekerjaan rutin dan satu proyek yang dari namanya, penilaian pertama gw tentang tingkat kesulitan pengerjaan adalah low, biasa-biasa aja. Sampai akhirnya gw baca dokumen BRS nya dan ternyata penilaian gw salah hahaha.

 

Diawali dengan membuka dokumen bertuliskan “BRS”, gw langsung shock. Tebalnya sampai ratusan, modulnya ada bayak, dan proyeknya masuk kategori penting, dimana kalau proyeknya sukses,dunia akan damai dan tentram, tapi kalau gagal, siap-siap negara api akan menyerang. Lembar demi lembar halaman yang gw baca semakin mengikis tingkat optimisme dan keyakinan gw bahwa proyek ini bisa gw handle sampai akhirnya gw kesel sendiri dan gw taruh dokumen itu di atas meja, tarik selimut lalu tidur. Berharap itu semua hanya mimpi dan akan hilang setelah gw bangun. Besoknya alarm di hp gw berbunyi, pukul 04:30 subuh, langsung gw matikan alarmnya dan gw taruh lagi hpnya di atas dokumen tebal yang sepertinya tidak asing, dokumen bertuliskan “BRS” yang semalam gw baca, mimpi buruk menjadi kenyataan.

 

Bergegas gw cuci muka , gosok gigi, ambil wudhu dan sholat subuh. Pengen tidur tapi gak bisa karena tetiba perut rasanya nggak enak, badan lemes. Gw  masih dipenuhi pertanyaan, yang semuanya bermuara ke satu tanda tanya besar, why me??? Ada yang kandidatnya lebih baik dari gw, pemahan terhadap setiap modul pengembangannya lebih merata dan secara karakter lebih easy going. Tapi, why me? Gw berusaha untuk tetap berpikir positif, mensugesti diri bahwa gw pasti bisa,bahwa di setiap kesulitan, ada kemudahan-kemudahan. Dan fase pengembangan pun dimulai, dan benar saja, proyek ini bener-bener mimpi buruk.

 

Singkat cerita, setelah jatuh bangun, suka duka, drama dan airmata selama pengerjaan proyek dilalui (sedikit hiperbola gpp lah ya), akhirnya bulan Maret kemaren pengembangannya rampung walaupun banyak revisi, dokumentasi sudah jadi dan siap disubmit untuk dilakukan quality control. Perlu hampir 12 bulan untuk membawa proyek ini ke tahap yang sekarang. Entah berapa banyak tenaga dan pikiran yang terkuras,berapa banyak keluhan yang gw sampaikan ke atasan, rekan kerja dan user, berapa banyak argumentasi yang gw jadikan alasan untuk menunda target pengembangan. Bagamapun juga, semuanya gw lakukan supaya kedepannya manajemen proyek bisa lebih baik lagi, load pekerjaan lebih terdistribusi karena jika proyek selesai sesuai jadwal, semuanya diuntungkan.

 

Garis finish sudah di depan mata. Dan seperti dalam perlombaan, saat sebelum mencapai garis finish adalah saat untuk mengeluarkan semua energi terakhir dan berlari sekencang-kencangnya. So here I’m, running like crazy, hoping to reach the finish line as fast as I can.

Share